Friday, September 21, 2012

SARA(H)

Lamaaaaa gak nulis tu sesuatu banget. ^_^
Kena syndrome males nge-blog tah? Gak.
Trus kenapa? Syndrome males semua-muanya. ^_^
Dan ternyata... ada sesuatu juga yang akhir-akhir ini terus-terusan menggelitik buat nulis yang sesuatu banget (genit dikit, gaya Syahrini :p). Apa itu?

SARA(H)
Sebenernya males banget ngomongin tema ini. Tapi runtutan kejadian akhir-akhir ini bikin otakku penuh dengan kata-kata yang berebutan minta dikeluarin. Dan sebelum aku lanjut nulis dan kalian lanjut mbaca, semua yang aku tulis disini murni kata-kataku sendiri. Mungkin ada yang ngutip dari mana, yang parahnya aku lupa pernah mbaca dimana. Bukan karena saking banyaknya yang aku baca, melainkan karena penyakit pelupa ku yang makin parah. ^_^
Yaaa kalopun kutipan itu dianggap hoax, juga terserah geh. Intinya, yang aku tulis adalah semua dari sisi subjektifitas diriku semata.
Oke... sepertinya pendahuluannya terlalu panjang. Mari kita mulai saja.

SARA(H)???
Blog tetangga sebelah malah punya istilah SARIP yang merupakan singkatan dari Suku, Agama, Ras dan Indeks Prestasi. Apa hubungannya coba? Whatever... Terserah dia punya blog toh... ^_^
Nah... kalo SARA(H) punya ku ni, bukan Sarah Azhari, bukan juga Sarah Suketi, atau Sarah ayang kerennya Si Doel Tukang Insinyur ntu. wkwkwkw
SARA(H) yang ni singkatan dari Suku, Agama, Ras, dan Hak.
Nah loh... tema berat kan? Semoga hanya seperti satu ton kapas, bukan satu ton besi. *silahkan mikir. :p

Kenapa aku tertarik, tentunya karena ada latar belakangnya toh. Yep, anda benar. Seperti dalam postingku sebelumnya bahwa metodologi hidup itu seperti metodologi penelitian. Ada masalah dan latar belakang yang mendasari masalah itu.
Trus... latar belakangnya itu karena pemberitaan yang buanyak banget berkaitan dengan SARA(H) tadi. Silahkan buka mata kalian dan perhatikan. Dalam satu bulan terakhir ini saja ada berapa banyak berita yang berkaitan dengan isu SARA(H)?
Yang dari Indonesia sendiri, mulai dari pembantaian kaum Syiah di Sampang, Madura. Yang katanya ada 2 orang meninggal dunia. Menurut aku sih, itu kan cuma katanya yang diberitakan ke publik. Aslinya? bisa aja lebih banyak dari yang diberitakan. Eits... bukan maksud memperkeruh masalah loh. ^_^
Trus... ada juga tu pilkada salah satu provinsi di Indonesia. Yang salah satu calonnya ada yang non muslim dan chinese. Calon dari pihak sang lawan *mmmm anggap ajalah oknum* menilai kondisi itu sebagai suatu celah untuk menyerang. Secara tidak langsung, keluar deh berbagai isu yang berkaitan tentang si SARA(H) tadi. Malah ada yang sumpah-sumpah pake Al-Qur'an segala. Keterlaluannnnn....
Trus... yang dari luar Indonesia, ada pembantaian muslim Rohingya. Dan yang paling mutahkir ni... alias yang paling terkini yang masih HOT sampe nyebar nyaris ke seluruh penjuru dunia, yaitu tentang film Innocence of muslims.
Huh... semua media nyebarin berita ini. Social media juga gak ketinggalan. Kirim wall, kirim pesan yang penuh dengan isu Agama yang satu ini. Ada permintaan buat ngeganti display picture sebagai bentuk dan wujud pengakuan umat muslim. Apa-apaan ni???

Bagaimana dengan aku?
Aku gak mau ikut campur dalam masalah yang satu ini. Karena aku punya keyakinan. Keyakinanku adalah Islam agama yang cinta damai. Bukan agama kekerasan yang bergelimang darah. Aku yakin sepenuhnya dengan keMaha-an Tuhanku, aku yakin sepenuhnya dengan ketinggian derajat Rasulullah.
Dapet pesen berantai yang minta disebarin, gak aku kirim. Kenapa? Aku gak mau menodai keyakinanku. Dan aku bener-bener gak bersimpati sedikit pun sama orang-orang yang ikut-ikutan dan terprovokasi oleh orang-orang bego itu.
Ada yang sedemikian kasar, yang bilang aku gak membela agamaku, gak membela keyakinanku, gak membela Allah dan Rasulullah.
Oooo come on... Alangkah sempitnya pikiran kalian. Sama sempitnya ketika gak boleh pake bahasa Inggris karena bahasa Inggris dianggap sebagai bahasanya orang kafir, sama sempitnya ketika dilarang pake Google karena Google bukan punya orang muslim, sama sempitnya ketika dilarang pake Youtube karena Youtube gak memblokir film itu.

Kalo dulu waktu di sekolah ada pelajaran PPKn tentang nasionalisme yang sempit yang disebut sebagai chauvinisme. Nah... kalo aku mau kasih istilah buat orang-orang dengan fanatisme sempit itu sebagai sempitisme. Mereka selalu membawa-bawa nama umat segala, mengatasnamakan kemaslahatan umat segala. Padahal... sesungguhnya mereka hanya ingin menampilkan diri sendiri demi arogansi dan egoisme semata agar tindak kekerasan mereka dihalalkan dengan membawa nama agama.

Oh ya... beberapa hari yang lalu ada salah satu akun di facebook yang memposting tentang film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Kalo gak salah sih judulnya "Kisah Cinta Batman & Robin", yang menceritakan tentang kisah cinta sesama jenis kelamin santri di pesantren.
Dan... selanjutnya bisa dipastikan banyak gerakan yang memprotes penayangan film ini.
Kenapa hanya melihat dari orientasi homoseksual-nya saja?
Aku sendiri sih lum liat film itu, tapi seburuk apapun suatu karya pasti ada pesan moral yang ingin disampaikan. Jangan menutup mata untuk semua hal yang sungguh-sungguh terjadi.
Don't judge a book from its cover.
Udah sering kan denger kalimat itu? Tapi udah diterapin belum?
Kebanyakan kita lebih banyak melihat dengan mata yang hanya melihat penampilan luar yang kemudian yang memberi nilai dan menghakimi dengan penglihatan fisik. Dan dengan mengatas namakan agama, lantas menutup mata hati untuk memberi penilaian yang pantas. Kita terlalu sering terburu-buru, hingga kemudian menyadari penilaian itu salah. Namun, terlalu malu untuk mengakui kesalahan itu. Don't you know, it sucks?

Pernah gak kalian mendengar kisah seorang pelacur yang mendapat jaminan surga hanya karena dia menolong seekor anjing yang kehausan? Kalo males buka buku agama, cari dan tanya sama paman gugel *masih mau menghujat dan menolak paman gugel? padahal paman gugel juga menyediakan link Al-Qur'an online. Tau gak? huh... pasti gak tau bis cuma tau gugel buat nyari bokep doang >:)*
Maksudnya apa?
Maksudnya? Jangan pernah menghina atau merendahkan orang lain atas penampilan fisiknya. Karena kita tidak pernah tau kemuliaan yang ada di hatinya. Dan yang pasti, jangan pernah menghina atau merendahkan orang lain kalau dirimu masih pernah melakukan kesalahan walaupun kesalahan terkecil sekalipun.

Pernah liat dan baca buku ini?
Isinya menarik.
Silahkan dicari dan dibaca.
Trus simpulkan dan lihat pesan moralnya dari sisi 'putih' dan sisi 'gelap'nya juga. Biar seimbang.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki alasan untuk semua yang dilakukannya. Hanya saja, sebaiknya alasan itu menjadikan benar semua yang sesungguhnya salah dan menutup mata untuk kebenaran-kebenaran yang sungguh-sungguh ada.
Yang pasti, bertanggung jawab untuk semua perbuatan yang telah dilakukan dengan tidak menyalahkan orang lain. Tidak ada seseorang yang membawa beban dosa orang lain.








Haaaaaa mulai geh pembicaraannya menjadi luas... :p
Jadi inget obrolan dengan seorang sahabat beberapa hari yang lalu. Dia bertanya, Islam mengakui ada Nabi Isa gak? *sahabatku itu nonmuslim* Aku jawab, iya. Nabi Isa itu sebelum Nabi Muhammad SAW. Trus dia tanya lagi, kenapa orang Islam gak protes waktu ada film DaVinci Code?
Mau tau apa jawabanku?
Aku ketawa. hahahahah...
Aku jawab dia. Jadi itu toh permasalahannya.
Tapi benar juga yang dipikirannya. Kita hanya melihat Nabi Muhammad SAW, tanpa mengingat nabi-nabi sebelum Rasulullah. Padahal Al-Qur'an sendiri berkali-kali menerangkan urutan nabi dan rasul. Makanya aku ketawa. Aku bukan menertawakan sahabatku. Tapi aku menertawakan saudara-saudaraku yang sempitisme. Kalo kata-kata bego gak terlalu kasar, aku pengen bilang bahwa mereka orang-orang bego, orang-orang yang gampang terprovokasi.
Islam itu agama yang besar. Di dunia, kuantitas muslim itu merupakan kuantitas yang besar, namun bagaimana dengan kualitasnya? *silahkan renungkan kemudian silahkan diisi ^_^*
"Pohon yang tinggi, akan berhadapan dengan angin yang kencang yang selalu berupaya untuk menumbangkannya."
Jadi... jadilah pohon tinggi, kuat dan besar yang tidak akan tumbang oleh angin yang kencang. Angin tidak untuk dilawan dan ditentang. Karena angin adalah kekuatan alam. Semakin kuat menentang angin, semakin kencang angin berhembus.

Haaaa
Jangan dipikirin, jangan sampe jidatmu berkerut karena mikir maksud tulisanku.
Silahkan baca dengan santai.
Karena aku cuma berharap satu aja kok.
Yang baca ini, jadilah orang-orang pintar yang gak gampang terprovokasi untuk berbuat anarki.
Apapun SUKU kalian, kalian tidak pernah meminta untuk dilahirkan dalam suku itu. Tidak pernah memilih, dan tidak ada yang salah.
Apapun AGAMA kalian, adalah keyakinan kalian dan kebenaran menurut diri kalian sendiri.
Apapun RAS kalian, yang terlihat dari warna kulit, rambut dan mata kalian. Tidak pernah meminta menjadi seperti itu, ketika lahir tidak pernah terbayang akan ada diskriminasi dengan adanya sebutan mayoritas dan minoritas.
Satu hal yang pasti, kita semua adalah manusia yang memiliki HAK hidup yang telah dianugerahi Tuhan. Bila kalian manusia yang mengakui keberadaan Tuhan, kalian tentunya tidak akan mencabut hak hidup yang telah diberikan Tuhan. Hak hidup dirimu sendiri dan hak hidup orang lain sesama manusia.


Udah mbacanya?
Senyum plissss ^_^






1 comment: