Wednesday, October 6, 2010

Kabar Burung

beberapa hari yang lalu, bumi jalur permai rada kisruh.

gara-garanya, ada kabar burung yang mengatakan bahwa ada sebuah rekaman alias video mesum yang katanya diproduksi sama warga di sana. artis dan aktornya katanya pelajar di sana. artisnya masih pelajar smp, trus aktornya pelajar sma (hebat juga ya ternyata).
tapi sayang, katanya tidak dapat dibuktikan. sampe detik ini pun aku masih lum liat seperti apa sih rekaman video tersebut. yang katanya berdurasi lebih dari 5 menit. intel yang aku kirim buat cari informasi sebanyak-banyaknya tentang masalah ini pun tidak menemukan buktinya.
aku cari sendiri? gak lah... dari puskesmas tempat ku kerja dan tinggal -saat disana-, aku harus menempuh jarak kurang lebih 20 km. yang hanya bisa ditempuh dengan motor dengan keadaan jalan berlumpur -apalagi setelah diguyur hujan nyaris setiap hari-. ughhhh tidak. terima kasih. dengan sangat hormat, saya tidak akan menyiksa diri sendiri dengan melakukan hal itu.
berarti.... selesai. case close. tidak ada bukti.

tapi eitttttttt.... tunggu dulu. sekarang kita ingin membuktikan apa dulu?
ini tentang perilaku kan? perilaku manusia yang semakin permisif dengan hubungan seksual. terutama di kalangan remaja dan anak sekolahan. mungkin juga itu berarti, semakin matangnya keberfungsian seksual seseorang tanpa diikuti dengan kematangan pengetahuan mengenai seksual. karena apa???
jawabannya adalah budaya.


trussss baru-baru ini juga ada usulan dari seorang anggota dewan untuk melakukan tes keperawanan dan tes keperjakaan sebagai syarat untuk masuk smp dan sma. konon kabarnya sih, sebagai shock therapy bagi para pelajar. tentu saja hal ini ditentang oleh kemendiknas. aneh aja. kok keperawanan dan keperjakaan dihubungkan dengan intelektualitas seseorang. seksualitas itu kan kebutuhan bung... yaaaa masalahnya adalah bagaimana cara mengendalikan kebutuhan itu. itu saja.
nah, tugas yang sesungguhnya adalah bagaimana memberikan pendidikan seksual yang benar dan terarah kepada para remaja.
pemerintah melalui BKKBN sebenernya sudah mencanangkan suatu program yang ditujukan untuk remaja, program tersebut diberik nama GENRE (generasi berencana).
maksudnya sih, bukan berarti remaja harus ikut KB dalam artian menggunakan alat kontrasepsi. tapi, maksudnya adalah agar para remaja mampu untuk merencanakan masa depannya dengan tidak melakukan hubungan seks di luar ikatan pernikahan (aku pernah tanpa sengaja liat talk show yang membahas GENRE ini di TV). tapi kalau sudah terlanjur melakukan hubungan seksual di luar nikah, gimana?
ni.... katanya seorang dokter tidak boleh menolak remaja yang ingin menggunakan alat kontrasepsi. nah loh... gimana coba? dilema kan?
benar-benar sebuah program yang bagus, kalau benar-benar dilaksanakan. nah... masalah pelaksanaan inilah, yang kita tidak tahu seperti apa sesungguhnya.
permasalahan seperti ini pasti blunder... trus kembali lagi ke budaya sebagai batu sandungan.

seks.
adalah permasalahan menarik yang tidak ada habisnya untuk dibicarakan. mulai dari sekedar guyonan di warung pinggir jalan. sampe seminar dengan pembicara sekelas Dr. Boyke Dian Nugraha dan Naek L. Tobing.
tapi seks umpama 2 mata pisau. selalu berhubungan dengan baik dan tidak baik. baiknya dilakukan dalam ikatan pernikahan yang sah, tidak baiknya bila dilakukan di luar ikatan pernikahan. perkaranya jadi hitam dan putih deh....

trusss kita beralih ke budaya, yang konon kabarnya selalu diagung-agungkan bahwa Indonesia memiliki adat dan budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi moral.
eits... cukup sampe di situ.
ada satu pertanyaan jadinya?
Indonesia terdiri atas beragam suku, tiap suku memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda.
kira-kira ada gak yang pernah denger (yaaa setidaknya pernah baca di manaaaa gitu), bahwa ada suku di Indonesia yang memperawani anaknya pertama kali kudu bapaknya? trusss ada juga suku di Indonesia yang memiliki adat, bahwa seorang gadis baru akan dinikahi bila sudah benar-benar mampu memberikan "pelayanan seks" yang memuaskan laki-laki yang akan menikahinya? -dua contoh aja dulu-
pernah tahu gak sih????

jadi apa maksudnya ni?
melegalkan hubungan seks di luar ikatan perkawinan?
tidak. bukan itu sesungguhnya yang ingin aku katakan.
aku sebenernya cuma pengen bilang jangan lebay dong ahhhhhh
masih banyak hal lain yang harus diundang-undangkan. masih banyak hal lain yang harus diselesaikan. masih banyak hal lain yang harus diurus.
ngurusin masalah yang seperti ini, cuma akan jadi bumerang?
karena nanti pasti akan berujung pada diskriminasi. kalau kita bener-bener orang Indonesia, pahami dulu keberagaman Indonesia. trus... hormati dan hargailah -dengan sepantasnya- keberagaman itu.  kalau sudah begitu, si HAM bakal  dihebohkan lagi. jadi panjang kan???

No comments:

Post a Comment